Edukasibaru.com – Afrika kaya sumber daya yang memiliki potensi tak terbatas, menyimpan sebuah ironi besar yang tak dapat diabaikan—kemiskinan yang melanda sebagian besar negara-negara di dalamnya. Apakah ini hanya sekadar masalah internal? Atau ada faktor-faktor global yang turut andil dalam menciptakan jurang ini?
Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai akar permasalahan yang sering tersembunyi di balik statistik, sekaligus mengupas langkah apa saja yang bisa membawa perubahan. Mari kita mulai perjalanan ini dan temukan jawabannya bersama.
Afrika Kaya Sumber Daya, Tapi Miskin?
Afrika dikenal memiliki cadangan sumber daya alam yang melimpah. Namun, fakta berbicara lain: pada tahun 2019, lebih dari separuh penduduk termiskin di dunia tinggal di Sub-Sahara Afrika. Kondisi ini seperti sebuah “toko emas” di mana pemiliknya justru kelaparan. Lalu, apa penyebab sebenarnya?
Menurut para ahli pemenang Nobel, seperti Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James A. Robinson, salah satu penyebab utama kemiskinan di Afrika adalah sistem pemerintahannya sendiri. Mereka menyoroti pentingnya pemerintahan yang transparan dan mendengarkan suara rakyat.
Namun, kenyataannya, Afrika masih menghadapi banyak kasus korupsi dan lemahnya tata Kelola pemerintahan.
Dampak Penjajahan yang Berkepanjangan
Banyak ekonom lain yang tidak sepakat bahwa masalah Afrika kaya sumber daya tapi miskin juga berubungan dengan sistem pemerintahan. Mereka menyoroti dampak penjajahan, di mana selama ratusan tahun negara-negara di Afrika dieksploitasi untuk keuntungan kolonial.
Walaupun penjajahan telah berakhir, warisan kelamnya masih memengaruhi perkembangan ekonomi Afrika hingga kini.
“Bantuan” yang Menjebak
Setelah meraih kemerdekaan, banyak negara Afrika menghadapi tantangan besar, seperti kurangnya dana dan keterampilan untuk mengelola sumber daya.
Organisasi keuangan global kerap menawarkan pinjaman, namun dengan bunga yang tinggi, membuat banyak negara terjebak dalam siklus utang. Alih-alih membantu, solusi ini justru memperparah kemiskinan.
Perancis, misalnya, masih memiliki kontrol besar atas bekas jajahannya di Afrika, seperti memaksa penggunaan mata uang tertentu dan memberikan akses istimewa kepada perusahaan mereka. Kebijakan ini membuat ekonomi lokal sulit berkembang dan hanya menguntungkan pihak luar.
Konflik Internal Akibat Penjajahan
Penjajahan juga mewariskan konflik internal. Sebagai contoh, Somalia yang dijajah oleh dua negara berbeda memiliki wilayah yang terpecah, dengan tingkat pembangunan yang tidak merata. Ketika mereka bersatu setelah kemerdekaan, ketegangan justru meningkat akibat perlakuan yang berbeda selama masa penjajahan.
Beberapa ekonom membantah bahwa pemerintahan yang buruk pasti menyebabkan kemiskinan. Contohnya, Cina yang memiliki banyak kasus korupsi namun tetap berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Sementara itu, Amerika yang sering dianggap sebagai model sistem pemerintahan ideal juga memiliki banyak kasus korupsi, namun tetap kaya.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Masalah kemiskinan di Afrika adalah hasil dari berbagai faktor kompleks, termasuk warisan penjajahan dan kebijakan global yang tidak adil. Namun, penting bagi kita untuk tidak hanya menghakimi, tetapi juga belajar dari sejarah ini.
Ketika kita berbicara tentang kemiskinan, mari juga mengingat manusia di balik angka-angka tersebut—mereka yang berjuang untuk pendidikan, rumah layak, dan harapan.
Setiap langkah kecil yang kita lakukan untuk membantu, seperti mendukung produk lokal atau menyebarkan kesadaran, bisa menciptakan perubahan besar. Ingat, setiap tindakan peduli bisa berarti dunia bagi mereka yang membutuhkan.
Penulis: Siti Kholifah
Editor: Haqqi Idral
Leave a comment