edukasibaru.com – Pernahkah kamu berhenti sejenak dan bertanya-tanya, “Apa sih yang sebenarnya terjadi dengan dunia kerjanya para Gen Z?”. Selama ini, mungkin kita beranggapan bahwa generasi z adalah generasi yang malas, terlalu banyak menuntut, atau tidak loyal pada perusahaan.
Narasi ini sudah terbentuk kuat di benak kebanyakan orang, ditambah dukungan dari berita-berita viral media atau perbandingan dengan etos kerja generasi sebelumnya. Tapi, apakah itu benar-benar seluruh ceritanya?
Faktanya ada tiga poin yang bisa membuat perspektif kita berubah secara drastis.
1. Tingkat Kelelahan Ekstrem yang Jauh Lebih Tinggi
Kalangan Gen Z ternyata memiliki tingkat burnout (kelelahan ekstrem) yang jauh lebih tinggi dibanding kan generasi sebelumnya di usia yang sama. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tekanan untuk selalu ‘on’ di era digital, ekpektasi realistis yang dipupuk media sosial, serta minimnya batasan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Ini bisa menunjukan bahwa Gen Z bukan malas, melainkan justru bekerja keras hingga batas ambang mereka, dan seringkali terkadang tanpa adanya dukungan mental yang memadai.
2. Investasi yang Sangat Kuat Pada Pengembangan soft skill
Kalangan Gen Z sangat aktif mencari pelatihan, mentor, dan peluang untuk mengembangkan kemampuan komunikasi, permecahan masalah, dan adaptasi yang sering kali lebih diutamakan dari sekedar gaji instan.
Pergeseran ini mengindikasikan bahwa Gen Z memandang pekerjaan bukan hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai platform untuk pertumbuhan pribadi dan profesional, bahkan bisa jadi keberlanjutan karier jangka panjang, jika itu harus berpindah-pindah perusahaan untuk mencari kesempatan yang tepat.
3. Memiliki Kesadaran Sosial dan Lingkungan yang Jauh Lebih Tinggi Dalam Memilih Tempat Kerja
Mereka tidak hanya mencari gaji tinggi, tetapi juga menuntut perusahaan memiliki misi yang sejalan dengan nilai-nilai mereka, termasuk keberlanjutan, inklusi, dan dampak positif bagi masyarakat.
Angka ini sangat kontras menunjukan bahwa Gen Z mencari tujuan dan makna dalam pekerjaan mereka lebih dari sekedar keuntungan materi.
Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, mengapa fakta-fakta ini jarang dibahas? Banyak kemungkinan, bisa jadi karena perusahaan dan media cenderung fokus pada tantangan dalam mengelola Gen Z daripada memahami akar penyebab perilakunya, atau adanya kesenjangan komunikasi antara generasi.
Namun, satu hal yang pasti, informasi ini sangat penting untuk dipahami oleh siapa pun yang terlibat atau tertarik pada masa depan angkatan kerja dan bagaimana menarik serta mempertahankan talenta muda.
Baca juga: Pengaruh Media Sosial terhadap Pola Komunikasi Antar Generasi
Leave a comment