Home Sosial Humaniora Gen Z Mudah Resign Kerja, Apa Penyebabnya?
Sosial Humaniora

Gen Z Mudah Resign Kerja, Apa Penyebabnya?

Share
Gen Z Mudah Resign Kerja, Apa Penyebabnya?
Share

Edukasimedia.com- Seringkali kita menjumpai pemberitaan bahwa Gen Z mudah resign kerja, dan nampaknya fenomena ini bukanlah hal baru lagi. Nyatanya, generasi kelahiran penghujung abad 20 hingga 2012 ini sering distigmakan bahwa mereka tidak tahan lama ketika bekerja, dimana mereka seringkali keluar masuk pada bidang kerjanya.

Fenomena ini rupanya mulai marak terjadi di era modern ini. Gen Z mudah resign kerja ternyata mempunyai motif-motif yang kurang lebih sama, namun umumnya Gen Z mudah resign kerja dikarenakan lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan passion mereka.

Ada pula motif lain seperti kurang nyamannya mereka di tempat kerja, serta fleksibilitas yang terbatas. 

Bahkan banyak dari Gen Z yang tertarik dengan fleksibilitas kerja lepas (freelance) atau remote work. Model kerja tradisional dianggap membatasi kreativitas dan kebebasan mereka. Hal inilah yang menyebabkan sektor formal semakin berkurang tiap tahunnya.

Gen Z Mudah Resign Kerja

Dalam dunia kerja, memeroleh pemahaman yang mendalam tentang preferensi dan pengalaman Gen Z sangat penting bagi organisasi karena hal tersebut bertujuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berbakat dan berkomitmen dari generasi yang satu ini.

Bisa dibilang generasi ini merupakan generasi yang paling paham mengenai teknologi terkini ketimbang generasi sebelum-sebelumnya. 

Namun sayangnya, generasi ini juga sering dikaitkan dengan isu kesehatan mental yang seringkali menjadi hal yang dipersoalkan oleh generasi ini.

Sebab, aspek kenyamanan dalam dunia kerja menjadi salah satu prioritas mereka selain dari gaji yang sesuai. Maka bagi mereka yang mempunyai karyawan generasi z agaknya perlu melakukan penyesuaian, atau jika tidak tetap memaksa mereka dengan idealisme lawas.

Menuruti kemauan generasi z untuk menciptakan iklim kerja yang menyenangkan adalah hal yang baik, namun tentu saja tanpa menghilangkan idealisme dari satu pekerjaan tersebut.

Generasi Z juga membawa harapan, nilai, dan preferensi unik yang membentuk interaksi mereka di lingkungan kerja dan membimbing aspirasi karir mereka.

Dampak Gen Z Mudah Resign Kerja

Dampak dari Gen Z mudah resign kerja tentu ada baik dan buruknya. Secara tidak langsung, mereka yang mudah resign akan melakukan banyak percobaan dalam hidup dan menemukan hal-hal baru.

Lingkungan kerja yang tidak nyaman juga bisa menyebabkan seseorang menjadi stres, dan demi menjaga kesehatan mental mereka, Gen Z lebih memilih untuk menghindari lingkungan yang toksik.

Sebab dalam dunia kerja, lingkungan yang tidak suportif akan menjadi tekanan bagi pekerja yang akhirnya bisa berimbas pada stres dan depresi. 

Namun, memang begitulah konsekuensi dari dunia kerja, dan dalam beberapa hal, justru Gen Z mudah resign kerja karena dirinya sendiri. 

Sebetulnya, tekanan yang diberikan mereka dengan generasi sebelumnya terbilang sama, hanya saja generasi ini seakan merasa kurang nyaman atas perlakuan yang terkesan “memaksa”.

Gen Z mudah resign kerja mencerminkan kurangnya kemampuan generasi ini bertahan menghadapi tantangan atau tekanan di dunia kerja. Ini bisa berdampak pada kemampuan menyelesaikan masalah secara profesional.

Maka solusi terbaik tentu saja adanya kesepahaman bersama, bahwa lingkungan kerja perlu dibuat seideal mungkin tanpa harus menghilangkan idealisme perusahaan tersebut. 

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
Menghapus Stereotip Gender untuk Menciptakan Peluang yang Lebih Setara
Sosial Humaniora

Menghapus Stereotip Gender untuk Menciptakan Peluang yang Lebih Setara

Edukasibaru.com – Stereotip gender telah menjadi salah satu hambatan terbesar yang ada...

Pentingnya Transparansi dan Kejujuran untuk Membangun Integritas Masyarakat
Sosial Humaniora

Pentingnya Transparansi dan Kejujuran untuk Membangun Integritas Masyarakat

Edukasibaru.com – Dengan membangun masyarakat yang berintergitas, transparansi dan kejujuran merupakan pilar...

Fenomena Tawuran Pelajar, Bukti Kurangnya Pendidikan Moral di Usia Dini?
Sosial Humaniora

Fenomena Tawuran Pelajar, Bukti Kurangnya Pendidikan Moral di Usia Dini?

Edukasimedia.com- Pernah mendengar istilah seperti “kreak” yang ada di Semarang, atau mendengar...

Pentingnya Kesetaraan Gender Bantu Membangun Keluarga Utuh dan Bahagia
Sosial Humaniora

Pentingnya Kesetaraan Gender: Bantu Membangun Keluarga Utuh dan Bahagia

Edukasimedia.com – Kesetaraan gender dalam kedekatan keluarga jadi salah satu pondasi dalam...