Home Sosial Humaniora Menghapus Stereotip Gender untuk Menciptakan Peluang yang Lebih Setara
Sosial Humaniora

Menghapus Stereotip Gender untuk Menciptakan Peluang yang Lebih Setara

Share
Menghapus Stereotip Gender untuk Menciptakan Peluang yang Lebih Setara
Share

Edukasibaru.com – Stereotip gender telah menjadi salah satu hambatan terbesar yang ada di dalam masyarakat terutama hambatan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan setara tanpa memandang gender di lingkungan manapun.

Pandangan yang masih membatasi sesuai gender ini mempengaruhi banyak aspek kehidupan, padahal di era modern yang terus berkembang semua masyarakat bebas untuk berekspresi tanpa dibatasi oleh gender.

Dengan menghapus stereotip ini, kita dapat memberikan peluang yang lebih besar dan lebih luas bagi semua orang untuk berkontribusi secara maksimal tanpa adanya batasan oleh harapan sosial yang sangat tidak relevan.

Stereotip Gender

Stereotip gender adalah suatu bentuk generalisasi yang dibuat tentang suatu karakteristik dan peran yang dimiliki oleh laki laki dan perempuan berdasarkan jenis kelaminnya. Biasanya stereotip gender sendiri dibedakan dengan sisi kepribadian yang berbeda antar keduanya.

Dengan adanya stereotip gender ini dapat menciptakan keadaan berupa adanya diskriminasi yang membuat hambatan kesetaraan gender yang tentunya dapat membatasi perkembangan setiap individu.

Tokoh Inspirasi

Salah satu tokoh perempuan yang berjuang untuk mendapatkan keadilan dan kesetaraan hak untuk perempuan maupun laki laki pada masa lalu adalah RA Kartini. Seorang pelopor emansipasi untuk para wanita pribumi saat itu.

Berikut beberapa kutipan yang pernah dituliskan oleh RA Kartini:

“Peradaban bangsa harus dimulai. Jadikanlah mereka ibu-ibu yang cakap, cerdas, dan baik. Maka mereka akan menyebarluaskan peradaban di antaranya bangsanya.”

“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya.”

“Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan rasa berbahagia karena jalannya sudah terbuka, dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputera merdeka dan berdiri sendiri.”

Contoh Stereotip Gender

Dalam lingkup kehidupan yang cukup luas seperti ini, biasanya laki laki dan perempuan memiliki perspektif yang berbeda, seperti:

  1. Laki laki sebagai pencari nafkah dan pemimpin di keluarga
  2. Sedangkan, perempuan hanya sebagai pengasuh dan ibu rumah tangga
  3. Laki laki lebih cocok dibidang olahraga dan teknologi
  4. Sedangkan, perempuan lebih cocok di bidang seni dan humaniora

Langkah Menghapus Stereotip Gender

Dengan kita membahas contoh diatas, kita dapat menghapus stereotip gender karena sangat membatasi perkembangan dan peluang setiap individu kedepannya, sebagai berikut:

  1. Melakukan kampanye media sosial untuk mengajak menghapus diskriminasi yang terjadi di indonesia.
  2. Mendorong permainan yang sifatnya netral dan kooperatif tanpa memandang jenis kelamin.
  3. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan di ruang lingkup yang cukup luas.
  4. Memberikan kesempatan karir yang sama bagi semua kalangan.
  5. Melindungi para perempuan dari pelecehan yang terjadi di luaran.
  6. Mengintegrasikan pendidikan sejak dini tentang kesetaraan gender dalam kurikulum pendidikan sebagai bekal masa depan.

Menghapus stereotip gender memang bukanlah tugas yang dengan mudahnya dapat dihapuskan, tetapi menjadikan langkah kecil yang memberikan perubahan besar. Kesadaran bagi setiap individu inilah yang menciptakan peran penting masyarakat lebih setara.

Dengan membuka peluang yang setara bagi semua orang, kita tidak hanya membangun kehidupan yang adil, tetapi memastikan kehidupan yang berkembang lebih harmonis dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Mari bersama sama menciptakan dunia yang dimana setiap potensi individu dapat dihargai tanpa adanya batasan karena gender dan terus mengekspresikan apa yang ingin ditunjukkan.

Penulis: Lusiana Dwi Wulandar

Editor: Haqqi Idral

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
Pentingnya Transparansi dan Kejujuran untuk Membangun Integritas Masyarakat
Sosial Humaniora

Pentingnya Transparansi dan Kejujuran untuk Membangun Integritas Masyarakat

Edukasibaru.com – Dengan membangun masyarakat yang berintergitas, transparansi dan kejujuran merupakan pilar...

Gen Z Mudah Resign Kerja, Apa Penyebabnya?
Sosial Humaniora

Gen Z Mudah Resign Kerja, Apa Penyebabnya?

Edukasimedia.com- Seringkali kita menjumpai pemberitaan bahwa Gen Z mudah resign kerja, dan...

Fenomena Tawuran Pelajar, Bukti Kurangnya Pendidikan Moral di Usia Dini?
Sosial Humaniora

Fenomena Tawuran Pelajar, Bukti Kurangnya Pendidikan Moral di Usia Dini?

Edukasimedia.com- Pernah mendengar istilah seperti “kreak” yang ada di Semarang, atau mendengar...

Pentingnya Kesetaraan Gender Bantu Membangun Keluarga Utuh dan Bahagia
Sosial Humaniora

Pentingnya Kesetaraan Gender: Bantu Membangun Keluarga Utuh dan Bahagia

Edukasimedia.com – Kesetaraan gender dalam kedekatan keluarga jadi salah satu pondasi dalam...