Edukasibaru.com- Jawa Tengah tak hanya dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa, tetapi juga sebagai daerah yang kaya akan tradisi unik yang masih hidup hingga kini. Di tengah arus modernisasi, berbagai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun tetap dijaga oleh masyarakat setempat sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan kearifan lokal. Berikut adalah 12 tradisi unik Jawa Tengah yang masih dilestarikan dan patut kamu ketahui.
1. Sekaten
Sekaten adalah tradisi unik yang digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini dilaksanakan di Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta. Masyarakat tumpah ruah untuk menikmati pasar malam, gamelan sekaten, dan upacara gerebeg yang menjadi puncak acara. Tradisi ini mencerminkan perpaduan budaya Islam dan Jawa yang harmonis.
2. Grebeg Maulud
Masih berkaitan dengan Sekaten, Grebeg Maulud merupakan tradisi mengarak gunungan (hasil bumi yang ditata menyerupai gunung) dari keraton menuju masjid besar. Gunungan tersebut kemudian diperebutkan oleh masyarakat karena diyakini membawa berkah. Tradisi ini menjadi simbol hubungan erat antara raja dan rakyat.
3. Ruwatan
Ruwatan adalah upacara adat yang dilakukan untuk menghilangkan nasib buruk atau kesialan seseorang, terutama anak-anak yang dianggap sebagai anak sukerta (anak dengan “nasib berat” menurut kepercayaan Jawa). Biasanya, ruwatan dilakukan dengan pertunjukan wayang kulit khusus, doa-doa, dan sesaji.
4. Nyadran
Tradisi unik ini dilakukan masyarakat Jawa Tengah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Nyadran biasanya dilaksanakan di makam keluarga atau makam umum, diiringi doa bersama, kenduri, dan membersihkan makam. Tradisi ini semakin ramai menjelang bulan Ramadan.
5. Kirab Pusaka
Kirab pusaka adalah tradisi keraton yang mengarak benda-benda pusaka seperti tombak, keris, atau gamelan keliling kota. Masyarakat percaya bahwa benda-benda ini memiliki kekuatan simbolis dan spiritual. Kirab pusaka digelar saat malam satu Suro (Tahun Baru Jawa) dan menjadi daya tarik wisata budaya.
6. Jamasan
ya Jamasan dilakukan untuk membersihkan benda-benda pusaka seperti keris dan tombak. Tradisi ini biasanya dilaksanakan menjelang bulan Suro, dan dilakukan dengan ritual khusus menggunakan air bunga dan doa-doa tertentu. Bagi masyarakat Jawa, jamasan adalah simbol penyucian diri dan penghormatan pada warisan leluhur.
7. Sedekah Laut
Di daerah pesisir seperti Cilacap, Jepara, dan Rembang, sedekah laut menjadi tradisi penting. Nelayan mengadakan upacara adat di tepi pantai dengan melarung sesaji ke laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan penjaga laut. Tradisi unik ini juga menjadi momen hiburan rakyat karena biasanya dibarengi dengan kesenian tradisional.
8. Tayuban
Tayuban merupakan tarian tradisional yang biasa digelar dalam acara hajatan seperti pernikahan atau khitanan. Penari tayub akan menari bersama tamu undangan pria sebagai bentuk penghormatan. Meski sempat dianggap kontroversial, banyak daerah di Jawa Tengah melestarikan tayuban dengan pendekatan yang lebih sopan dan bermakna budaya
9. Tradisi Dugderan
Di Semarang, ada tradisi unik bernama Dugderan. Kegiatan ini menandai datangnya bulan suci Ramadan dan dimeriahkan dengan pasar rakyat, pawai budaya, serta ikon Warak Ngendog, makhluk imajiner hasil perpaduan budaya Jawa, Arab, dan Tionghoa. Tradisi ini menjadi lambang toleransi antarbudaya di Jawa Tengah.
10. Apeman
Tradisi apeman digelar menjelang bulan puasa, terutama di daerah Solo dan sekitarnya. Masyarakat membuat dan membagikan kue apem, yang merupakan simbol permohonan maaf dan pembersihan diri sebelum Ramadan. Tradisi ini sering dibarengi dengan doa bersama dan tahlilan.
11. Wiitan
Dalam budaya Jawa Tengah, bayi yang baru lahir biasanya akan menjalani upacara wiitan atau mitoni (tujuh bulanan dan potong rambut pertama). Tradisi ini dipercaya sebagai bentuk perlindungan agar sang anak tumbuh sehat, terhindar dari gangguan, dan diberkahi kehidupan yang baik.
12. Merti Desa
Merti Desa adalah tradisi syukuran yang dilakukan masyarakat desa sebagai bentuk rasa terima kasih atas hasil panen dan keselamatan warga. Acara ini biasanya melibatkan kirab budaya, pentas kesenian lokal, serta doa bersama di tempat-tempat keramat atau sumber mata air. Tradisi ini menunjukkan eratnya hubungan masyarakat desa dengan alam dan Tuhan
Menjaga Warisan Budaya Lewat Tradisi Unik
Tradisi unik di Jawa Tengah bukan sekadar seremoni, tetapi juga warisan budaya yang sarat makna. Di tengah kemajuan zaman, menjaga dan melestarikan tradisi ini berarti merawat identitas dan jati diri sebagai orang Jawa. Generasi muda pun diharapkan bisa tetap menghargai dan meneruskan tradisi-tradisi luhur ini, baik melalui praktik langsung maupun lewat media digital seperti video, blog, dan konten edukatif.
Kalau kamu berkunjung ke Jawa Tengah, cobalah sesekali ikut menyaksikan atau bahkan berpartisipasi dalam tradisi lokal. Selain memperluas wawasan, kamu juga turut menjaga kekayaan budaya Indonesia.
Leave a comment